Memang, Satria FU dengan kapasitas mesin 150 cc boleh dibilang punya tenaga cukup untuk membawa pembesutnya ‘terbang’. Tetapi, tentu kondisi mesin standar masih belum memuaskan hasrat penggunanya.
Apalagi kalau memang digunakan sebagai tunggangan adu kencang. Otomatis, perlu parts peningkat performa. Umumnya korekan ini terbagi dua, untuk sehari-hari dan untuk ajang balap.
Untuk penggunaan sehari-hari, korekan cukup dilakukan dengan porting, polish serta penggunaan komponen seperti karburator, CDI dan penggantian knalpot free flow.
Seperti dikatakan Dhidy dari D2M di kawasan Kalimalang, Pondok Kelapa, Jaktim. “Kalau korek harian sih cukup melakukan porting polish, mengganti CDI, tukar karburator serta memasang knalpot free flow saja,” ujarnya.
1. NAIK KOMPRESI.
Ruslan Fanderhan sang mekanik, biasa mematok rasio kompresi 12,3 : 1. Didapat dengan cara copot paking bawah alias tanpa paking.
2. PORTING POLISH.
Supaya aliran udara ke ruang bakar masuk dengan cepat dan lancar, langkah porting dan polish dilakukan Ruslan.
“Bagian intake dan exhaust, dihaluskan serat kulit jeruknya saja,” beber Ruslan.
Motor yang siap berkompetisi ditangani oleh workshop yang profesional (khusus drag) maupun semi profesional (umum). Didukung dengan timing yang profesional, Drag Bike resmi memberikan ukuran timing yang akurat. Mulai dari Reaction Time, timing to 60 Feet (18 meter), average speed dan Total Time. Indikator itu yang mampu dijadikan patokan para teknisi untuk selalu memperbaiki motornya.
.jpg)
P BALAP OM
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMOTOR MU WELEK BALAPAN PIYE
BalasHapuswoohh yaa gass dong
Hapusgas ke wau
Hapusbehh motorr deraaxxxx kabeh kii
BalasHapusNDAK FU,NDAK LOPYU
BalasHapus